DESENTRALISASI SEBAGAI SUATU SOLUSI KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK MENCIPTAKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL : SUATU TINJAUAN
Abstract
Kebijakan Desentralisasi telah menjadi hal yang popular diantara negara-negara dunia pada dua dekade terakhir ini. Keragaman dalam derajat desentralisasi di seluruh dunia adalah fakta, namun tidak ada konsensus dalam literatur empiris mengenai pertanyaan seperti 'negara mana yang lebih terdesentralisasi?' Ini karena desentralisasi didefinisikan dan diukur secara berbeda dalam studi yang berbeda. Faktanya, penilaian yang benar tentang tingkat desentralisasi di suatu negara hanya dapat dilakukan jika pendekatan yang komprehensif diadopsi dan daripada mencoba untuk menyederhanakan sindrom karakteristik ke dalam dimensi tunggal otonomi, keterkaitan dari berbagai dimensi desentralisasi dimasukkan ke dalam Akun. Jadi, harus disadari bahwa tidak ada indeks satu dimensi yang dapat diukur yang sederhana dari derajat desentralisasi di suatu negara. Karena terdapat keragaman yang luas dalam studi tentang tingkat desentralisasi, begitu pula dengan literatur tentang hasil desentralisasi. Hasilnya bervariasi tidak hanya karena desentralisasi dapat muncul dalam berbagai bentuk dan kombinasi di berbagai negara tetapi juga karena instrumen yang berbeda mungkin memiliki pengaruh yang sangat berbeda dalam keadaan yang berbeda. Jadi, mencapai definisi yang tepat dari desentralisasi dan mengaitkannya dengan hasil tertentu tidak mungkin atau tidak diinginkan karena alasan sederhana bahwa generalisasi dalam bentuk apa pun dapat menciptakan perangkap yang dapat mengaburkan daripada mengklarifikasi fakta. Yang lebih penting adalah perlunya pendekatan yang benar-benar kontekstual namun komprehensif sementara melampaui langkah-langkah tumpul seperti desentralisasi pengeluaran dan juga mempertimbangkan pengaturan politik dan kelembagaan dari kasus spesifik yang sedang diselidiki.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Martinez‐Vazquez, J., Lago‐Peñas, S., & Sacchi, A. (2017). The impact of fiscal Decentralization: A survey. Journal of Economic Surveys, 31(4), 1095-1129.
Adi, P. H. (2005). Dampak desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi. Jurnal Kritis. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga.
Azwar, S. (2002). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Bardhan, P. (2002). Decentralization of governance and development. Journal of Economic perspectives, 16(4), 185-205.
Boadway, R., & Eyraud, L. (2018). Designing Sound Fiscal Relations Across Government Levels in Decentralized Countries. International Monetary Fund.
Creswell., J. W. (2016). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, Edisi Indonesia, (diterjemahkan dari Qualitative Inquiry and Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Davoodi, H. R. (2001). Fiscal Decentralization. IMF Research Bulletin, 2(2), 6.
Eaton, K., & Dickovick, J. T. (2004). The politics of re-centralization in Argentina and Brazil. Latin American Research Review, 90-122.
Hessling, G. (2014). Legal and institutional incentives for local environmental management. Occasional Paper, (17), 98-134.
Irawanto, D. W., Ramsey, P. L., & Ryan, J. C. (2011). Challenge of leading in Javanese culture. Asian Ethnicity, 12(2), 125-139.
Kahkonen, S., & Lanyi, A. (2001). Decentralization and governance: does decentralization improve public service delivery?.
Kusuma, H. (2016). Desentralisasi Fiskal dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Desentralisasi Fiskal dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia, 9(1), 1-11.
Kwon, O. (2013). Fiscal decentralization: An effective tool for government reform?. Public Administration, 91(3), 544-560.
Neyapti, B. (2006). Revenue decentralization and income distribution. Economics letters, 92(3), 409-416.
Rees, C. J., & Hossain, F. (2010). Perspectives on decentralization and local governance in developing and transitional countries. International Journal of Public Administration, 33(12-13), 581-587.
Ribot, J. C. (2003). Democratic decentralization of natural resources. In Beyond Structural Adjustment The Institutional Context of African Development (pp. 159-182). Palgrave Macmillan, New York.
Riutort, M., & Cabarcas, F. (2006). Decentralization and equity: A review of the Latin America Literature. Revista Gerencia y Politicas de Salud, 5(11), 8-21.
Schneider Aaron. (2003). Who Gets What from Whom? The Impact of Decentralization on Tax capacity and Pro-Poor Policy. IDS Working Paper 179, Institute of Development Studies, France.
Simanjuntak, K. M. (2015). Implementasi Kebijakan Desentralisasi Pemerintahan di Indonesia. Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance, 7(2), 111-130.
Smith, D. E. (2004). Jurisdictional devolution: Towards an effective model for Indigenous community self-determination.
Smoke, P. (2006). Fiscal decentralization policy in developing countries: Bridging theory and reality. Public sector reform in developing countries. New York: Palgrave McMillan, 195-227.
Tanzi, V. (1996) “Fiscal Federalism and Decentralization: A Review of Some Efficiency and Macroeconomic Aspects,” Annual World Bank Conference on Development Economics, 1995. World Bank, Washington, DC, 295-316
Utomo, T. W. W. (2009). Rethinking Decentralization and Deconcentration in the Unitary States. Graduate School of International Development (Slides of Presentation), Nagoya University, Japan, 1-63.
Whitford, A. B. (2002). Decentralization and political control of the bureaucracy. Journal of Theoretical Politics, 14(2), 167-193.
Yilmaz, S., Meloche, J. P., & Vaillancourt, F. (2004). Decentralization or Fiscal Autonomy? What Does Really Matter? Effects on Growth and Public Sector Size in European Transition Countries. The World Bank.
DOI: https://doi.org/10.33758/mbi.v14i2.711
Refbacks
- There are currently no refbacks.
____________________________________________
MEDIA BINA ILMIAH
ISSN 1978-3787 (print) | 2615-3505( online)
Published by BINA PATRIA | Email: laloemipa@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats